Pimpin Renungan Suci, Dandim Simbolkan Lilin sebagai Penyemangat Perjuangan

    Pimpin Renungan Suci, Dandim Simbolkan Lilin sebagai Penyemangat Perjuangan

    Batang: Jelang peringatan HUT ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia, jajaran Forkopimda menggelar renungan suci di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kadilangu. Renungan suci yang dipimpin langsung Dandim 0736/Batang, Letkol Inf Ahmad Alam Budiman ditandai penyalaan lilin, oleh pelajar sebagai simbol semangat perjuangan yang tak pernah padam.

    Usai penghormatan kepada para pahlawan kemerdekaan yang terdiri dari 70 angkatan bersenjata, 1 pegawai sipil dan 1 pejuang rakyat, Dandim menyampaikan, cahaya lilin menjadi simbol penghormatan atas jasa-jasa pahlawan yang telah mendahului.

    "Lilin itu menyimbolkan semangat kita akan terus hidup sampai kapan pun. Pemuda Batang tidak boleh melupakan nilai-nilai luhur pahlawan, demi mewujudkan generasi yang kuat dan hebat, " tegasnya, saat ditemui di TMP Kadilangu, Kabupaten Batang, Jumat (16/8/2024).

    Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki menambahkan, apel kehormatan dan renungan suci ini menjadi pembelajaran bagi semua kalangan, utamanya bagi generasi muda. "Renungan suci ini mengingatkan kepada generasi muda, kemerdekaan yang dirasakan saat ini berkat jasa para pahlawan, " ungkapnya.

    Selain renungan suci dan apel kehormatan, Pemkab Batang juga telah menyiapkan rangkaian peringatan HUT Kemerdekaan. Yakni acara inti upacara yang dipimpin langsung oleh Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki, setelah mengukuhkan ke-75 Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) belum lama ini.

    Edi Purwanto

    Edi Purwanto

    Artikel Sebelumnya

    Warga Berbondong Ikuti Bakti Sosial Pengobatan...

    Artikel Berikutnya

    Pembangunan Gorong-Gorong Mulai Di Kebut...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Upacara Penutupan TMMD Pranten Berada Dibawah Lereng Gunung Prau
    Hendri Kampai: Ujian Nasional, Standar Kompetensi Minimal Siswa dan Cerminan Keberhasilan Guru
    Hidayat Kampai : Menelusuri Dunia Kecerdasan Buatan untuk Menyusun Karya Ilmiah
    Hidayat Kampai: Kisah Dunia Akademik yang Terkontaminasi Ulah Para Bahlul
    Hendri Kampai: Koperasi Nasional, Dari Desa untuk Indonesia yang Lebih Berdikari

    Ikuti Kami